Kereta Api (KA) Prambanan Ekspress (Prameks) mendesak diremajakan. Onderdil KA yang melayani penumpang Solo menuju Yogyakarta maupun sebaliknya, kini dari kanibal dari KA lainnya.
Kepala PT Kereta Api Daerah Operasi (Daops) VI Yogyakarta Hendy Helmy mengatakan, peremajaan yang dilakukan bukan sekadar menambah. Melainkan harus diganti semuanya. Dari empat rangakaian KA Prameks, tiga diantaranya beroperasi penuh dan satu lainnya sebagai cadangan.
Namun banyak keluhan dari masyarakat yang menilai kondisinya bukan bertambah baik, tapi makin kurang," tandas Hendy Helmy di Solo, Jumat (7/7/2017). Hal itu diakui mengingat orderdil KA Prameks sudah tua, dan hasil kanibal dari KA lainnya.
Karena itu, PT KAI berencana membeli KA baru sebagai pengganti Prameks. Namun hal ini masih menunggu penyelesaian infrastruktur Kereta Rel Listrik (KRL). “Semuanya tergantung departemen,” tandasnya.
Apabila infrastruktur rel dengan aliran listrik ada, maka peremajaan Prameks menjadi KRL juga dapat segera dilaksanakan. KA peremajaan Prameks harus memesan ke luar negeri mengingat PT INKA masih berkonsentrasi membuat KA biasa.
Dengan listrik, maka KRL lebih sederhana, simpel, dan praktis jika dibandingkan dengan komuter. Selain itu, kapasitasnya juga dapat lebih meningkat dibanding sekarang.
Satu rangkaian KA Prameks kini baru mampu mengangkut sekitar 300 orang. Namun dengan KRL, maka dapat dinaikkan menjadi 600 orang karena kemampuan power dan kemampuan angkut lebih besar.
"Prameks saat ini masih aman dalam layak digunakan. Tapi powernya yang kadang terganggu," bebernya. Mengenai okupansi, KA Prameks hanya penuh saat pagi dan sore. Sedangkan di saat siang hari cenderung lebih sedikit.
Dalam kesempatan itu, Hendy juga menyebut mengenai rencana pengoperasian KA dari Yogyakarta-Solo-Semarang. KA ditargetkan dapat beroperasi mulai tahun ini. Pihaknya belum dapat memastikan apakah KA tersebut bersifat komersial atau penugasan. DAOPS VI Yogyakarta pada tahun ini juga akan melakukan perbaikan fasilitas di Stasiun Porwosari dan Stasiun Balapan di Kota Solo.
Perbaikan di Stasiun Purwosari antara lain penggantian lantai menjadi keramik, musala, tenant, kapasitas ruang tunggu, ATM, serta sistem ticketing dan boarding. Sedangkan di Stasiun Balapan antara lain ruang tunggu loket, serta area parkir diperlebar.
Mengenai keberadaan Sky Bridge yang menghubungkan Stasiun Balapan dengan Terminal Tirtonadi, saat ini telah difungsikan meski belum sepenuhnya maksimal.
Ketua Dewan Pendamping Komunitas Penglaju Kereta Api (KPKa) Eko Setyanto sepakat terkait rencana PT KAI yang akan mengganti Prameks menjadi KRL karena dinilai lebih menguntungkan dari sisi penumpang.
Prameks saat ini sering mengalami kerusakan yang mengakibatkan perjalanan penumpang menjadi terganggu. Selain itu, AC di dalam Prameks juga sering mati yang mengakibatkan kondisi di dalam gerbong sangat panas. KRL sangat dimungkinkan menggantikan Prameks karena cadangan listrik di Jawa cukup stabil.